PLUS-MINUS PROJEK TAMBANG YANG MENGGIURKAN

Nur Aini, Pembelajar dari Bangkalan

Menyapa adalah budaya di Iro-Society, pada KSJM ke-233 ibu Sunarti dari Semarang sebagai among tamu menyapa peserta, pembicara dan segenap panitia. Bapak Prof. Sungging Pintowantoro dari Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS sebagai pembicara, KH. Mungawan Ketua PW Muhammadiyah Papua Barat Daya sebagai moderator dan Prof. Imam Robandi founder IRo-Society sebagai penyelaras. Kata tambang dipilih sebagai akronim para CP Contact Person yaitu Titik Rahmawati (Yogyakarta), Arik Purwaningsih (Klaten). Murniati (Purbalingga), Bambang Sugiharto (Lamongan), Arti (Semarang), Nur Aini (Bangkalan) dan Gita Marini (Surabaya). Nama tambang disesuaikan dengan materi KSJM yang mengangkat tema “Plus Minus Projek Tambang yang Menggiurkan”. Bapak Arry Azhar memberikan sambutan sebagai OC (Organizing Commitee) mengapresiasi sekaligus ucapan terimakasih kepada  para bunda yang tergabung dalam kepanitiaan KSJM ke-233. Berbicara tambang sangat menarik di semua level, demikian yang disampaikan pak Arry. Beliau mengajak peserta zoomiyah untuk menyimak dengan seksama apabila ada pertanyaan dapat diajukan setelah pemateri menyampaikan pembahasannya. Selanjutnya pak Muslichin (Lamongan) memberikan sambutan mewakili  peserta, beliau lama tidak aktif di KSJM, sehingga saat mendapat tugas merasa terpaksa, “Untuk sebuah kebaikan lebih baik terpaksa masuk Syurga daripada secara sukarela masuk Neraka”, ungkapnya. Mendapatkan tugas di KSJM adalah sebuah kebanggan tersendiri. Santri IRo-Society telah mendapatkan manfaat luar biasa berada di komunitas ini yang memiliki slogan empowering and lightening. Tambang termasuk muammalah yang dapat diambil untuk kemaslahatan ummat, maka beliau berbaik sangka saat Muhammadiyah memutuskan untuk mengambil proyek tambang. Asalkan tambang jangan dijadikan komoditas politik, harap pak Muchlisin.

Curahan ilmu dan penyemangat dari Prof. Imam Robandi selalu ditunggu oleh peserta KSJM. Kebaikan harus dilakukan secara berjamaah jika tidak ingin tujuan mulia menjadi cepat runtuh. Ayat 104 surat Ali Imran dibacakan oleh Prof. Imam sebagai pemantik untuk siapa ayat ini disampaikan tentu lebih kepada yang lebih mempunyai kekuatan. Setiap perubahan teknologi akan membuat kejutan bagi masyarakat, sebagai contoh saat William Sturgeon menemukan gelombang elektromagnetik semua terkaget. Setiap kemajuan teknologi jika dilandasi keimanan maka akan menjadi sebuah hal positif. Demikian juga saat tambang dikembangkan maka pertanyaannya siapa yang memberi kewenangan dan kepada siapa diberikan. Ibarat pisau dapat menjadi sesuatu yang enak dinikmati hasilnya atau dapat membuat sebuah duka tergantung kepada siapa yang memegang pisau itu. Bukankah kehidupan ini menjadi pertarungan antara yang baik dan yang buruk. Tambang yang ada dalam perut bumi hendaklah dikelola dengan baik oleh orang baik pula. Ilmu dan iman harus menjadi landasan dalam mengelola tambang dan sumber daya alam lainnya.

ksjm ke-233 livestreaming NurAini-LINK

Moderator memulai kajian dengan menukil Qur’an Surat Al-Baqoroh ayat 30. Tambang pasti ada dampak positif dan negatif maka perlu kita mengikuti kajian yang akan disampaikan oleh Prof. Sungging. Pembicara memulai dengan mengutip QS. Al-Hadid : 25 sebagai acuan dalam mengelola bumi. Dalam menjalani kehidupan kita membutuhkan alat atau komponen-komponen yang berasal dari perut bumi. Tentu ada perencanaan dan proses yang baik dalam mengeruk isi bumi. Setiap manusia lahir membutuhkan unsur-unsur mineral, logam dan lainnya. Alat bantu kehidupan manusia berasal dari perut bumi seperti emas, perak, besi dan lainnya. Indonesia sebagai negara yang dianugerahi alam yang menggiurkan bagi bangsa lain sejak zaman penjajahan. Kehidupan modern manusia sangat bergantung kepada material dalam perut bumi (tambang). Pernyataan bung Karno “Biarlah kekayaan alam kita tersimpan sampai nanti putra-putra bangsa ini mampu mengolahnya sendiri”, seakan mengisyaratkan bahwa perut bumi Indonesia sangat kaya. Kita mempunyai bahan materialnya maka harus mampu dikembangkan sendiri oleh anak-anak bangsa jangan hanya sebagai penonton atau konsumen belaka. Logam-logam dalam perut bumi diolah dengan bahan lain akan terbentuk komponen yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan modern di sektor industri, telekomunikasi, transportasi, listrik dan lainnya.  Apa yang kita butuhkan dan dimulai dari mana? Pertama, secara idealisme maka barang yang dikonsumsi secara masal harus diproduksi di dalam negeri, kedua negara hendaknya memperhatikan karakteristik mineral di dalam negri, ketiga harus dibangun neraca suplai dan demand bahan baku mineral dan logam dalam mata rantai nilai tambah, keempat industri hulu ke hilir sulit bergerak jika tidak diketahui sektor pengguna mana yang akan dikembangkan.

Bapak Joko Suprapto dari Morowali yang bekerja di perusahaan Tambang menyampaikan bahwa Indonesia sangat kaya akan tambang. Pada awalnya tambang dijual lalu jadilah uang. Pada awal tahun 2013 ada perjanjian antara Indonesia dan China membangun smelter untuk mengolah tambang menjadi nikel. Sampai saat ini ada 50 perusahaan yang mengolah nikel. Tambang sangat penting di Indonesia maka perlu diolah dengan baik. Pengolahan tambang hendaknya untuk kemaslahatan bagi masyarakat Indonesia. Bapak Arry Azhar mengajukan pertanyaan, sudah siapkah SDM Indonesia untuk mengolah tambang? Bukan berarti tidak bisa namun butuh proses seperti Jepang yang pada awalnya meniru Jerman.  Maka dibutuhkan upaya dan strategi untuk mengolah tambang yang harus dibiayai oleh negara. Teori Kompetitif tidak akan terjadi kecuali harus ada yang memulai, demikian kata Prof. Imam Robandi. Maka mulailah dari sekarang secara bersama-sama.  Ilmu jangan hanya sebatas Knowledge tapi harus dipraktekkan. Jangan menjadi penonton orang sukses tapi jadilah pemain – pemain hebat di setiap bidang masing-masing. Bapak Dr. Zardan dari  Aceh mengatakan positif thinking saja terhadap tawaran untuk mengelola tambang. Bapak Supoyo dari Jawa Timur mengatakan bahwa Jawa Timur mempunyai potensi tambang dan para ahli di perguruan tinggi, hanya kesempatan yang belum ada. Tiap satu perguruan tinggi memiliki satu beban untuk pengelolaan salah satu sumber daya alam. Pada awalnya tambang memang merusak namun akhirnya dapat direklamasi, ini yang harus disampaikan kepada masyarakat. Terakhir bapak Eka Noviar dari kota Pelaihari yang bekerja di PT. JBG (Jorong Barutama Greston) salah satu perusahaan tambang besar mengatakan bahwa dari kegiatan dari hulu hingga hilir harus sesuai dengan regulasi pemerintah. Dua Kementrian yaitu KLHK dan ESDM regulasinya harus diikuti dengan baik dan benar.

Konklusi disampaikan oleh ibu Lia Dahrulia, bila tambang diberikan kepada orang-orang beriman akan memberikan kemaslahatan masyarakat. Kemandirian dalam mengelola tambang sebagai bentuk kemerdekaan sebagaimana harapan presiden pertama Indonesia.

Jadilah pemain jangan menjadi penonton  

Burneh, 10 Agustus 2024

2 Comments

  1. Mantap sekali, terimakasih telah menyajikan ringkasan materi menarik dari KSJM 233

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *