Rudi Edogawa, Bangil 25 April 2024

Sejarah perjalanan hidup anak manusia takkan habis dikupas menjadi cerita yang sangat menarik. Penuh gejolak dan intrik-intrik permainan terkadang bikin kepo. Sebelum Ayahanda Nabi Adam AS. dilahirkan gejolak menjadi pemimpin di dunia sudah pernah terjadi dengan menghasilkan berbagai kerusakan-kerusakan yang begitu membekas. Lahirnya Nabi Adam pun menambah polemik dari rentetan cerita sampai turun menghuni bumi. Babak baru seorang manusia dipercayakan memegang amanah sebagai khalifah. Pro-kontra dari saudara senior Nabi Adam berjibaku mencari pembenaran di antara keyakinan dan ketidakberdayaan manusia dari makhluk yang sempurna dari penciptaanNya dibandingkan Malaikat dan Iblis.
Di era globalisasi dan era Industry 4.0 dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dengan berbagai fasilitas mempermudah dan membantu aktivitas manusia. Cerita-cerita masa lalu mulai dapat terungkap, ini merupakan jawaban dari Malaikat mau bersujud kepada manusia, sedangkan iblis semakin geram melihat pola tingkahnya anak manusia dikarenakan rahasia-rahasia alam yang belum terungkap dapat terjawab dengan logika ilmu pengetahuan. Inilah yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaanNya yang lain. Iblis pun semakin beringas dengan segala daya dan upaya menggagalkan dan merusak mindset dengan melihat sisi kelemahan manusia, yaitu nafs. Manusia memang hebat tetapi sering lupa diri karena kebodohan dan kepongahannya menjadi celah bagi senjata Iblis untuk menghancurkan anak cucu Adam. Cerita Ayahanda Nabi Adam ibunda Hawa turun tahta menjadi penghuni bumi. Kenapa kisah ini sering terlupakan seharusnya menjadi renungan sederhana untuk diambil i’tibarnya.
Kisah percintaan anak manusia menjadi warna hidup yang harus dijalani. Sejarah para penganut cinta sejati ( True Love ) menjadi cerita unik. Kisah cinta klasik Romeo and Juliet sampai muncul fenomena di jaman now sampai sekarang dijalani para anak-anak muda di bulan Pebruari yang terkenal hari kasih sayang atau Valentine Day. Kisah cinta pun bermetamorfosis mengikuti jamannya dan semakin sulit dideteksi. Bukan lagi mengatasnamakan cinta dan kasih saya, namun nafsu yang menggelora bak tsunami menghantam bibir pantai serta melahap siap saja yang menghadangnya. Para pencinta sejati sering lupa dengan rayuannya, padahal Iblis selalu mengintai perjalanan percintaan anak cucu Nabi Adam. Ini yang harus selalu diingat, karena kedengkian melihat Nabi Adam diberikan fasilitas lebih oleh Sang Pemilik Kehidupan. Ayahanda Nabi Adam AS dan Ibunda Hawa seharusnya menjadi cerminan bagi generasi-generasi muda di jaman now. Percintaan yang dilandasi kasih sayang dan penuh pengorbanan dalam mencari arti “CINTA”. Manisnya madu percintaan duo sejoli yang menjadi cikal-bakalnya anak manusia di bumi. Intrik-intrik percintaanpercintaan duo sejoli yang menjadi cikal-bakalnya anak manusia di bumi. Intrik-intrik percintaan yang telah membakar hati penuh buaian keromantisan semakin membuka jurang semakin menyakitkan hati Iblis untuk menjatuhkan kenikmatan surga percintaan. Dari kejauhan Iblis selalu mengintai dan melihat dari dekat bikin cemburu membakar ubun-ubun. Apalagi mau protes, apa yang diprotes dikarenakan dari awal Iblis disuruh bersujud ke Nabi Adam malah kepongahannya yang dimunculkan. Hati Iblis semakin tersayat-sayat melihat saudara mudanya yang baru dengan gampangnya diberikan pasangan. Surga nan indah semakin indah saja ditemani kekasih pujaan. Selengkapnya baca juga tulisan saya yang berjudul “DUO SEJOLI TERIKAT JANJI”.