(Tasawuf Cinta)
“rudiEdogawa”
Sejarah perjalanan hidup anak manusia takkan habis dikupas menjadi cerita yang sangat menarik. Penuh gejolak dan intrik-intrik permainan terkadang bikin kepo. Sebelum Ayahanda Nabi Adam AS. dilahirkan gejolak menjadi pemimpin di dunia sudah pernah terjadi dengan menghasilkan berbagai kerusakan-kerusakan yang begitu membekas. Lahirnya Nabi Adam pun menambah polemik dari rentetan cerita sampai turun menghuni bumi. Babak baru seorang manusia dipercayakan memegang amanah sebagai khalifah. Pro-kontra dari saudara senior Nabi Adam berjibaku mencari pembenaran di antara keyakinan dan ketidakberdayaan manusia dari makhluk yang sempurna dari penciptaanNya dibandingkan Malaikat dan Iblis.
Di era globalisasi dan era Industry 4.0 dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dengan berbagai fasilitas mempermudah dan membantu aktivitas manusia. Cerita-cerita masa lalu mulai dapat terungkap, ini merupakan jawaban dari Malaikat mau bersujud kepada manusia, sedangkan iblis semakin geram melihat pola tingkahnya anak manusia dikarenakan rahasia-rahasia alam yang belum terungkap dapat terjawab dengan logika ilmu pengetahuan. Inilah yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaanNya yang lain. Iblis pun semakin beringas dengan segala daya dan upaya menggagalkan dan merusak mindset dengan melihat sisi kelemahan manusia, yaitu nafs. Manusia memang hebat tetapi sering lupa diri karena kebodohan dan kepongahannya menjadi celah bagi senjata Iblis untuk menghancurkan anak cucu Adam. Cerita Ayahanda Nabi Adam ibunda Hawa turun tahta menjadi penghuni bumi. Kenapa kisah ini sering terlupakan seharusnya menjadi renungan sederhana untuk diambil i’tibarnya.
Kisah percintaan anak manusia menjadi warna hidup yang harus dijalani. Sejarah para penganut cinta sejati ( True Love ) menjadi cerita unik. Kisah cinta klasik Romeo and Juliet sampai muncul fenomena di jaman now sampai sekarang dijalani para anak-anak muda di bulan Pebruari yang terkenal hari kasih sayang atau Valentine Day. Kisah cinta pun bermetamorfosis mengikuti jamannya dan semakin sulit dideteksi. Bukan lagi mengatasnamakan cinta dan kasih sayang, namun nafsu yang menggelora bak tsunami menghantam bibir pantai serta melahap siap saja yang menghadangnya. Para pencinta sejati sering lupa dengan rayuannya, padahal Iblis selalu mengintai perjalanan percintaan anak cucu Nabi Adam. Ini yang harus selalu diingat, karena kedengkian melihat Nabi Adam diberikan fasilitas lebih oleh Sang Pemilik Kehidupan.
Ayahanda Nabi Adam AS dan Ibunda Hawa seharusnya menjadi cerminan bagi generasi-generasi muda di jaman now. Percintaan yang dilandasi kasih sayang dan penuh pengorbanan dalam mencari arti “CINTA”. Manisnya madu percintaan duo sejoli yang menjadi cikal-bakalnya anak manusia di bumi. Intrik-intrik percintaan yang telah membakar hati penuh buaian keromantisan semakin membuka jurang semakin menyakitkan hati Iblis untuk menjatuhkan kenikmatan surga percintaan. Dari kejauhan Iblis selalu mengintai dan melihat dari dekat bikin cemburu membakar ubun-ubun. Apalagi mau protes, apa yang diprotes dikarenakan dari awal Iblis disuruh bersujud ke Nabi Adam malah kepongahannya yang dimunculkan. Hati Iblis semakin tersayat-sayat melihat saudara mudanya yang baru dengan gampangnya diberikan pasangan. Surga nan indah semakin indah saja ditemani kekasih pujaan. Bangil, 25 April 2024
SURGA TAK LAGI INDAH
“rudiEdogawa”
Cinta dan nafsu akan terus terjalin dalam hubungan kasih sayang dari perjalanan anak manusia. Liku-liku kehidupan asmara Ayahanda Nabi Adam dan Ibunda Hawa cerminan dalam merajut cinta menggebu. Keperkasaan Nabi Adam diuji, hidup indah di surga dibalut mahabbah belum teruji sepenuhnya. Rutinitas di surga ternyata masih ada yang kurang, padahal surga merupakan puncak keindahan dan kenikmatan. Masa-masa hidup sendiri seperti hidup di sangkar emas kemuliaan. Murung dan hampa mengisi hari-hari sendirian. Iblis tersenyum penuh bangga melihat Nabi Adam bermuram, sambil berkata “mau melawan saudara tua”. Nabi Adam hanya diam meratapi kesendiriannya. Seandainya alat itu sudah ada di counter-counter taman surga ayahanda Nabi Adam tidak akan galau.
Kecanggihan teknologi dan informasi membuka gerbang ( hijab ), alat kecil di tangan sudah mampu menggenggam dunia. Networking dan branding diri adalah langkah jitu di era perubahan, hanya orang-orang cemerlang yang mampu menangkap peluang. Padahal peluang selalu ada bagi yang mau berusaha dan bekerja keras. Pucuk dicinta ulam pun tiba, kegundahan hati seorang diri membuahkan hasil. Sifat Maha Pemurah dan Maha Penyayang dari Pemilik Kehidupan, melahirkan banyak pilihan yang harus dipilih termasuk konsekuensinya. Dari semua pilihan bikin jantung deg-degan melihat sosok yang cantik rupawan. Pilihannya pada Ibunda Hawa, memilih Hawa sebagai teman, sahabat dan juga tempat pelarian dari sifat kelaki-lakian serta sifat manja dari seorang perempuan dalam bahtera hidup menjadi wahana permainan serta perjuangan membongkar benteng pertahanan janji suci sehidup semati. Hidup berdua-duaan bagaikan bunga yang sedang mekar di pagi hari disinari mentari bersama kupu-kupu dan lebah menari dengan riang.
Bangil, 26 April 2024