Nur Aini, Pembelajar dari Bangkalan
Perjalanan hidup seseorang dalam mencapai sebuah kesuksesan pasti melalui sebuah proses panjang. Begitupun dengan saya, seorang guru SD yang awalnya sulit untuk menulis namun karena berada di komunitas hebat maka tertular juga dalam kepenulisan. Prof. Imam Robandi sebagai fouder IRo-Society telah berhasil menumbuhkan jamur-jamur cantik hanya dengan melembabkan medianya. Tulisan ini adalah catatan kecil tentang IRo-Society dan Literasi yang ditulis dua tahun terakhir di grup whatshaap.
Iro–Sosiety
Pada era sekarang untuk mencari pertemanan tidaklah sulit. Kawan lama yang bertahun-tahun tidak bersua akan dengan mudah ditemukan melalui Medsos. Bergabung dengan komunitas tertentu bukan menjadi halangan selagi punya niat. Iro-sosiety sebuah komunitas yang berbeda dengan yang lain. Iro-sosiety memiliki banyak grup WA yang tersebar di seluruh Nusantara. Komunitas ini dikomandoi oleh seorang multi talenta yaitu guru besar ITS Prof. Imam Robandi yang santrinya berasal dari kampung hingga kota, dari Sabang hingga Merauke. Untuk menjadi anggotanya tidak memerlukan KTA hanya bermodalkan no. WhatsApp. Komunitas ini beragam profesi dan latar belakang namun mempunyai satu komitmen yang sama yaitu semangat bersilaturahmi dan menyerap ilmu dari orang lain. Sang komando selalu memberikan pencerahan kepada para santrinya dengan elegan sehingga para santrinya tidak pernah merasa digurui. Kadang pencerahannya disampaikan dengan bahasa kocak yang membuat pembacanya tersenyum sendiri.
WhatsApp grup menjadi media penyambung silaturahmi. Komunitas ini berbeda dengan komunitas lain. Ia memiliki aturan yang mampu memberikan kelihaian bagi santrinya untuk berkarya. Larangan menggunakan Stiker membuat jari jemari santrinya mampu menghasilkan tulisan yang bertebaran berupa buku, tulisan di media online, artikel di sejumlah surat kabar di berbagai daerah di Indonesia. “Jika ada kesempatan maka gunakanlah karena kesempatan tidak akan datang dua kali” kalimat ini yang selalu terpatri dalam hati. Sehingga tatkala Sensei Prof. Imam mengirimkan tautan untuk bergabung dalam suatu grup maka itu kesempatan bagi saya untuk menyerap ilmu dari orang-orang hebat di dalamnya. Sejak bergabung di Iro-sosiety awal 2020 saya merasakan banyak ilmu yang terserap terutama ilmu kepenulisan. Berbagai tulisan di surat kabar dan buku antologi, atau buku autobiografi santrinya sebagai bukti bahwa komunitas ini kumpulan orang-orang hebat. Tidak hanya itu, komunitas ini telah menghasilkan youtuber-youtuber handal untuk berbagi kebermanfaatan. Streamer-streamer hebat bermunculan di komunitas IRo-Society. Websiter pun dirambah oleh santri Prof. Imam Robandi.
“Bendera harus selalu berkibar walaupun tanpa Tiang”
Prof. Imam Robandi
Saya senantiasa mencoba menularkan ilmu yang telah diserap di Iro-sosiety kepada murid-murid di sekolah dasar tempat mengabdi. Tatkala diceritakan kepada mereka begitu pentingnya menulis dengan menghasilkan sebuah karya, tatapan matanya begitu bersemangat menatap masa depan. Saya memberikan beberapa contoh tulisan saya yang di koran atau buku antologi,mereka begitu bangga seakan matanya berbicara ingin seperti itu. “Saya kira tulisan ibu yang di koran itu cuma mengutip”? Demikian celoteh salah satu murid kelas 4 seakan tak percaya, kok mampu nulis sebegitu banyak kata batinnya. Aturan di grup WA Iro-sosiety sengaja saya tularkan di setiap grup WA kelas agar mereka terbiasa untuk menulis walaupun sangat sederhana.
Burneh, 22 November 2021
Secantik Sakura
Semenjak memasuki kampus baru yang bernama Iro-sakuragumi aura kecantikan bunga Sakura telah merasuk dalam hati. Berada di kampus baru ini serasa berada di rumah besar yang di dalamnya terdapat anggota keluarga yang saling memberikan inspirasi bagi yang lain. Kampus yang berbeda dengan yang lain. Tulisan berbobot tiap hari hadir di dalamnya memberikan pencerahan, informasi penting, silaturahmi, ilmu bahkan candaan yang mampu membahagiakan para mahasiswanya. Sungguh tidak salah jika grup WhatsApp ini dinamakan Iro-sakuragumi. Tiap orang tua memberikan nama bagi bayinya pasti ada maksud tertentu agar anak keturunannya menjadi orang yang seperti nama yang disandangnya. Demikian pula dengan nama Iro-sakuragumi.
Bunga Sakura tampilannya sangat cantik disaat mekar pada bulan April Mei tiap tahunnya. Bulan yang ditunggu oleh masyarakat Jepang bahkan oleh warga negara di luar habitatnya. “Hanami” adalah acara yang ditunggu seluruh warga Jepang mereka akan berkumpul bersama keluarga atau kawan-kawannya di bawah pohon Sakura yang sedang mekar tanpa daun. Makan bersama pada acara Hanami sangat menyenangkan dan memberikan kesan yang mendalam. Semoga penghuni kampus ini dapat “berHanami ria” pada suatu saat.
Burneh, 1 Desember 2021
Semangat berliterasi
Masa Pandemi telah memberikan banyak pelajaran dan hikmah. Dunia literasi yang sebelum Pandemi adalah suatu hal yang biasa-biasa saja namun pada saat memasuki masa Pandemi menjadi sesuatu yang luar biasa bagi kehidupan saya. Pada awal tahun 2019 Covid-19 mendera negeri ini. Segalanya mulai ada perubahan. Di sisi ekonomi segala hal yang berbentuk mobilitas mulai dikurangi. Sektor pendidikan juga terkena imbasnya. Pembelajaran dilakukan secara Daring (dalam jaringan) dan secara Luring (luar jaringan).Dalam setiap peristiwa pasti akan ada hikmahnya. Iro-Society adalah sebuah komunitas yang berbeda dengan komunitas lain. Di komunitas ini sangat mendukung dunia literasi. Saya memasukinya pada akhir tahun 2018. Dari sinilah saya menggeluti dunia literasi. Aturan di grup WhatsApp Iro-Society telah memberikan kontribusi besar terhadap perjalanan literasi saya. Larangan Copy paste telah memberikan habbit kepada anggotanya untuk menulis sesuai dengan bahasanya sendiri. Larangan mengirim stiker di grup telah melihaikan jari jemari untuk menulis secara sederhana. Tidak boleh menyingkat kata memberikan pelajaran untuk menulis secara baik dan benar.
“Kecepatan Mengalahkan Kesempurnaan”
Prof. Imam Robandi
Belajar tidak mengenal ruang dan waktu. Berada di komunitas Iro-Society serasa berada di rumah besar yang bernama Nusantara. Hal ini disebabkan anggotanya berasal dari pelosok negeri tercinta ini. Prof. Imam Robandi sebagai fouding father telah memberikan contoh nyata kepada santri -santrinya dengan karya buku-buku yang berkualitas. Maka tidak heran jika santrinya mengikuti jejak langkahnya.Pembelajaran secara Daring ada nilai positif dan negatif. Kekurangan-kekurangan pada masa Pembelajaran online dijadikan sebagai bahan kajian agar kedepannya menjadi lebih baik. Nilai positif pasti ada, baik kepada murid maupun guru. Guru sebagai pengajar dan pendidik harus senantiasa belajar mengikuti perkembangan tekhnologi yang tiap hari selalu bergerak.Proses mentransfer ilmu di masa Pandemi telah membuat para guru untuk melek IT. Bermacam ragam media pembelajaran interaktif berbasis Android telah bermunculan di dunia medsos. Guru harus bersemangat untuk belajar dan belajar mencobanya, sehingga proses pembelajaran yang dilakukan secara online menjadi sesuatu yang menarik bagi anak didik. Literasi digital sangat penting untuk dicoba berselancar di dunia Maya. Karena belajar tidak mengenal usia, sekalipun mungkin usia telah mendekati masa pensiun.
Pada masa Pandemi telah melahirkan banyak karya tulisan baik artikel di koran maupun menulis bersama kawan-kawan (antologi). Demikian juga saya mencoba menularkan kemampuan menulis ini kepada murid-murid dengan memberikan tugas menulis pengalaman dan kesan-kesannya saat pembelajaran secara Daring online. Saya katakan kepada mereka,”Tulislah apa yang kalian lihat dan rasakan “. Di samping itu cara penulisan harus sesuai dengan kaidah menulis yang baik dan benar. Ternyata hasilnya mereka cukup mampu untuk menulis dengan baik. Murid hebat akan lahir dari guru hebat yang tidak hanya menyuruh tapi harus mampu melakukan dan memberikan contoh. Hasil tulisan murid-murid lumayan bagus karena terlahir dari pembiasaan cara menulis yang baik. Saya percaya bahwa anak didik mempunyai kemampuan dan kelebihan masing-masing. Jika mereka dilatih maka kemampuannya akan terasah.
Pembiasaan untuk membaca dan menulis bagi siswa sangat dibutuhkan sejak dini. Kebiasaan membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai akan membentuk karakter literasinya. Kegiatan membaca dan menulis ibarat satu mata keping uang yang tak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Literasi murid dapat berkembang dengan baik manakala ada contoh konkret dari sang guru.Murid hebat akan lahir dari guru hebat pula. Maka dibutuhkan semangat untuk belajar bagi para guru. Guru yang senantiasa belajar dan belajar maka akan melahirkan murid hebat pula yang bersemangat dalam belajar. Guru yang suka membaca dan menulis akan ditiru oleh para muridnya pula. Guru harus melek IT. Literasi digital telah berkembang sedemikian cepat maka seorang guru tidak boleh alergi apalagi antipati terhadap semua perkembangan tekhnologi. Semangat Literasi para guru
Luar biasa Bu Nur Aini betul-betul sangat Robandian. Tulisan seorang guru yang sangat intekektual, indah, menarik, tidak membosankan, memberikan sejuta inspirasi. Saya ikut bangga sebagai sahabat dan santri IRo-Society. Kekuatan murni yang terpaut dalam silahturahmi karena kehebatan seorang guru sejati dan mulia, Prof. Imam Robandi. Semoga sensei kita Prof. Imam Robandi selalu Allah SWT lindungi sebaik-baik pelindung, berkah umur, kesehatan, dan keselamatan. Selamat untuk Bu Nur Aini. Sukses berkarya sebagai guru dan pendidik di Burneh. Salam hangat dari Kota Balikpapan.
terimakasih atas apresiasinya yang luar biasa bu Umi. Amiiin
Masya Allah tulisan Bu Nur yang luar biasa, kita dapat merasakan hal yang sama. Terima kasih Bu Nur telah menulis isi hati yang dapat mewakili perasaan kita semua. Mantap sukses selalu Bu.
terimakasih Amak Syofni, semoga bermanfaat
Wah, ini super istimewa
Mantap berisi dan berbobot
Barokallah
Terima kasih Bunda Nur Aini sudah menginspirasi
terimakasih bu dokter Izzuki, semoga bermanfaat
Masya Allah. Luar biasa bunda Nur Aini.
Amazing
terimakasih bu Endang, semoga bermanfaat
masyaAllah buuu … terimakasih enlightment nya
sama-sama bu Yeni