Renungan dan Harapan di Penghujung 2023

Nur Aini, Pembelajar dari Bangkalan

Detik-detik berakhirnya tahun 2023 telah terasa, persiapan penyambutanpun beragam di berbagai daerah. Budaya bakar ikan menjadi pemandangan di penghujung tahun walaupun kapan dimulai dan siapa yang memulai tradisi ini saya tidak menahu. Para pedagang ikan di pagi hari dagangannya laris diserbu pembeli yang ingin mengabadikan moment pergantian malam dengan bakar-bakar. Bahkan tidak hanya ikan yang dibakar daging ayam maupun makanan olahan ikan pun menjadi trend di masa kini. Pergantian tahun sebenarnya tidak ada yang berbeda hanya berubah angka tahunnya, tepatnya setelah jam menunjukkan tepat 24.00 maka tahun sudah berubah menjadi 2024.

Kita mesti bertanya pada diri, apa yang telah diperbuat selama setahun ini. Hidup di dunia sebagai ladang menanam yang akan dipetik buahnya kelak di akherat. Sudahkah yang kita lakukan punya nilai dan bermakna? Maka perlu direnungkan hal-hal yang kurang untuk dapat ditingkatkan di tahun berikutnya. Semua yang terkait secara vertikal maupun secara horisontal perlu direnungkan. Hubungan dengan sang Khalik penguasa alam sudah romantiskah? Interaksi dengan sesama sudah sesuaikah dengan salah satu sabda Rasulullah “yang terbaik di antara kamu adalah yang mampu memberikan manfaat bagi orang lain”. Jangan-jangan kita hanya mampu menjadi sholeh secara pribadi dengan mengenyampingkan   sholeh secara sosial. Ada cerita menarik dari mas Dik Doank, ada seorang guru yang selalu datang terlambat alasannya karena ia mengerjakan sholat sunnah Duha, apa jawab Dik Doank dia bukan orang sholeh karena kewajiban dikalahkan oleh ibadah yang bersifat sunnah.

Begitu pentingnya waktu maka Allah swt bersumpah dengannya, dalam QS. Al-Asr. “Demi waktu sesungguhnya manusia dalam keadaan kerugian kecuali yang beriman dan beramal sholeh dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran”. Banyak cara untuk menerapkan pesan langit ini, dengan ucapan, tulisan dan tindakan untuk bersama-sama menjaga nilai-nilai kebermanfaatan kita terhadap orang lain. Kata Buya Hamka, “Jangan berhenti menyuarakan kebenaran walaupun belum mampu untuk mengerjakan”. Hal ini mengisyaratkan untuk selalu berucap atau menulis sesuatu yang bermanfaat untuk orang banyak dan berusaha agar mampu melaksanakan apa yang telah diucapkan maupun yang telah itulisnya. Pergantian tahun hendaknya kita sikapi dengan menghitung atau  mengoreksi seluruh perilaku yang telah berlalu, baik yang berhubungan dengan Allah swt, manusia atau alam sekitar. Jika ada dosa kepada Allah swt segeralah memohon ampunanNYA. Bila ada salah kepada sesama segera meminta maaf. Semua kesalahan yang pernah dilakukan, berkomitmen di tahun 2024 tidak akan diulang kembali. Orang yang beruntung adalah jika hari esok lebih baik dari hari ini, sedangkan orang yang celaka adalah hari esok lebih jelek dari hari ini. Hari esok sama dengan hari ini maka ia termasuk orang yang rugi. Semoga kita termasuk orang yang beruntung. Tahun 2024 harus lebih baik dari tahun 2023 dari aspek vertikal maupun horisontal.

prestasi-prestasi yang telah diraih di tahun 2023 hendaknya menjadi cambuk untuk memacu diri menjadi yang lebih baik. Capaian-capaian yang telah diraih menjadi penyemangat untuk senantiasa berkarya dan berkarya. rawatlah apa yang telah dicapai seperti website hiasilah rumah maya dengan hal-hal positip. jadikan ia sebagai media yang akan mengantarkan pemiliknya ke Syurga karena amalan jariyahnya lewat tulisan. Benar apa yang disampaikan Prof. Imam Robandi “Biarkan bendera tetap berkibar walaupun tanpa tiang”.

Jika ingin berbahagia maka bersyukurlah, kalimat ini sangat sederhana namun bermakna. Semua yang ada pada diri maka syukuri maka kebahagiaan akan menjelma. Diberikan waktu untuk lebih lama bernafas adalah nikmat besar untuk disyukuri. Tentu cara bersyukur sangat beragam. Mensyukuri umur panjang dengan memantapkan tekad untuk menjadi pribadi lebih baik, lebih optimis dan lebih bermanfaat. Tatkala kita menemui seorang kawan yang sedang terbaring sakit tak berdaya maka rasa syukur itu akan memuncak bahwa kesehatan itu mahal bagi si sakit. Berikanlah hak-hak pada anggota tubuh untuk berkembang dan memberikan manfaat bagi diri.

Seorang motivator nasional bapak Afif Hidayatullah memberikan tips terapi syukur dengan mengatakan terimakasih ya Allah Engkau telah memberikan aku hidup. Sebagai seorang istri yang bersyukur maka katakanlah, terimakasih ya Allah Engkau telah hadirkan bagiku  seorang suami yang baik penuh tanggung jawab suka bercanda yang membuat kami tersenyum bahagia, demikian pula sebaliknya seorang suami. Seorang ibu mengatakan terimaksih ya Allah Engkau telah berikan bagi kami anak-anak yang baik, penurut tidak pernah membantah, anak-anak yang rajin sholat, mereka yang rajin belajar, terimakasih ya Allah terimakasih. Maka di saat itulah aliran energi positif di dalam tubuh menjadi lancar. Kebahagiaan akan kita rasakan manakala tubuh dalam kondisi fit. Mari kita coba terapi syukur ini insyaallah akan sangat berdampak positif. Selamat mencoba.

Selamat menyongsong tahun 2024 semoga segalanya lebih baik dalam tatanan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Salam Optimis penuh semangat.

Bangkalan, detik-detik pergantian tahun 2023 menuju 2024  

8 Comments

  1. Masya Allah. Bunda Nur Aini, renungan yang mrnghujam dihati. Terima kasih bunda.

  2. Mantap sekali bunda Nur Aini
    Renungan makjleb,
    Semoga semakin membawa kemanfaatan untuk ummat ya Bunda

  3. MasyaAllah mantap sekali, renungan yang mengingatkan kita untuk terus bersyukur dan menjadi lebih baik serta memberikan manfaat untuk orang lain. Sukses Bu Nur Aini atas capaian prestasi di tahun 2023.

  4. Maa Syaa Alloh Terima kasih Bunda atas Ilmunya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *