Orang – orang Baik

Nur Aini, Pembelajar dari Bangkalan.

Kajian Rutin Jum’at sore Nasyi’atul ‘Aisyiah

Hari Jum’at adalah istimewa bagi umat Islam pada umumnya, demikian juga dengan anggota Nasyiatul ‘Aisyiah cabang Burneh. Setiap Jum’at sore diadakan kajian rutin dari rumah anggota yang satu ke rumah anggota yang lain secara bergiliran. Tujuannya adalah memupuk silaturrahmi di antara para anggota. Pengajian ini telah berlangsung selama puluhan tahun. Sejak masa SMP (1990an) saya sudah aktif mengikutinya. Pengajian ini awalnya dilakukan pada malam hari ba’da Isya’ dan berakhir pk. 21.30, dengan perkembangan tekhnologi dan kesibukan masing-masing anggota maka diubah pada sore hari. Anggota yang hadir berkisar antara 60-100 orang yang terdiri daripara perempuan muda baik yang masih singgle maupun yang telah menjadi mama muda. Tidak heran jika kami berkumpul maka balita-balita mungil dengan segala kelucuannya berada di tengah majelis ilmu yang insyaallah akan dinaungi oleh ribuan malaikat.

Tanggal 15 September 2023 bertempat di rumah ukhti Anita di Kampong Agung Langkap kajian sore digelar. Cuaca yang masih panas karena matahari masih bertengger di sebelah barat tidak menyurutkan anggota NA (Nasyiatul ‘Aisyiah) untuk berduyun-duyun mendatangi lokasi kajian rutin. Tuan rumah menyambut dengan hangat kedatangan kami. Ukhti Nurfarida membuka acara dengan bacaan Basmalah yang dilanjutkan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an secara bersama-sama dipimpin oleh ukhti Sri Hartatik. Dengan membaca bersama maka akan mempermudah bagi anggota untuk belajar membaca Al-qur’an tatkala ada kesalahan dalam tata cara membacanya.

Acara selanjutnya adalah kuliah tujuh menit (kultum) yang disampaikan oleh salah satu anggota pengajian. Ukhti Nawang Wulan memulai kultumnya dengan mengutip salah satu firman Allah swt dalam Al-Qur’an yang artinya “bedoalah kepada-KU (Allah swt) niscaya akan Aku kabulkan”. Semua ketentuanNYA adalah yang terbaik dan akan memberikan hikmah tersendiri. Demikian juga dengan doa yang dipanjatkan kadang terkabul kadang tidak terjawab. Semua itu sebagai koreksi bagi kita untuk senantiasa intropeksi diri. Beberapa hal yang dapat menghalangi terkabulnya doa, di antaranya makanan dan minuman atau sesuau yang dipakai adalah berstatus haram baik dzat maupun prosesnya. Saat berdoa terburu-buru ingin dikabulkan sehingga tatkala tidak terkabul maka ia berputus asa dan meninggalkan aktivitas berdoa. Penyebab lain yaitu berprilaku maksiat kepada Allah maupun kepada sesama makhluk.Tidak bersungguh-sungguh dalam berdoa juga menjadi terhalangnya doa dikabulkan. ” Maka rajinlah untuk berdoa dengan selalu melaksanakan perintah-NYA dan menjauhi semua larangan-NYA” , ukhti Nawang Wulan mengakhiri kultumnya.

Ustadz H.Drs.Mohammad Affandi,M.MP.d, ketua cabang Muhammadiyah Burneh

Acara selanjutnya penyampaian materi keagamaan oleh ustadz Affandi. Beliau sangat mengapresiasi kegiatan rutin ini yang berjalan lancar tentunya atas dukungan semua anggota dan pengurus NA. “Kita membutuhkan pengajian sebagai sarana meng-upgrade diri untuk senantiasa menjadi orang baik”, demikian ustadz Affandi memulai kajiannya. Ada banyak orang yang disebut sebagai orang baik sebagaimana banyak kita temukan dalam hadist – hadist Rasulullah saw. Di antaranya adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan yang mengajarkannya. Kitab suci Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi seluruh manusia dalam menjalani kehidupan di dunia sebagai bekal kehidupan akherat maka kita perlu untuk mempelajarinya. Demikian juga yang mengajarkan Al-qur’an akan menerima banyak keberkahan saat di dunia dan akherat. Orang baik yang kedua adalah orang yang paling baik akhlaknya. Sholat yang kita kerjakan minimal lima kali sehari harus memberikan dampak positif bagi diri dan orang lain. Bukankah Allah swt telah menjelaskan bahwa sesungguhnya sholat akan menjauhkan diri dari perbuatan keji dan munkar. Dapat dikatakan bahwa buah dari sholat adalah menjadi insan yang baik. Selanjutnya sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Indikator dikatakan sebagai orang baik adalah sejauh mana kebrmanfaatan diri bagi orang lain. Saat mengakhiri ceramahnya beliau menyampaikan sebaik-baik manusia adalah orang yang kebaikannya diharapkan oleh orang lain dan kejelekannya tidak diinginkan. Artinya kita tidak hanya sholeh secara pribadi namun harus sholeh secara sosial. Bukankah di akherat kelak akan ada orang yang “Bangkrut” saat di dunia merasa telah melakukan ibadah yang banyak namun setelah raport diterima banyak nilai negatif yang diperoleh. Hal tersebut terjadi karena saat di dunia hablumminannasnya tidak memberikan nilai positif bagi orang lain bahkan mendzolimi orang lain.

Burneh, 18 September 2023

17 Comments

  1. Semoga kita semua dapat menjadi orang baik dan disayang Allah🙏

  2. Semoga kita menjadi manusia yang dirindukan kebaikan kita.
    matur nuwun telah berbagi bunda Nur Aini

  3. Menabur semangat, menebar manfaat adalah bagian dari ikhtiar menjadi orang baik.

  4. Serasa ikut hadir mengikuti kajian bunda. Terima kasih. Semoga kita dapat menjadi orang yg bermanfaat untuk sekitar. Senantiasa ditunggu kehadirannya

  5. Alhamdulillah…pesan pesan keagamaan yang diapresiasi melalui Dakwah Nasi’atul ‘Aisiyah Cabang Burneh,Engkau telah sebarkan ke seluruh Alam Jagat raya,pertanda Engkau telah memiliki kepedulian yang sangat Tinggi akan pentingnya Gerakan Pencerahan Menuju ummat berkemajuan,Teriring Salam dan Do’a semoga derap dan langkahmu Selalu dalam LindunganNYA,
    Serta dicatatNYA Sbg Amal Jariyah yang Engkau Nikmati di Dunia dan Akhirat..Aamin…

  6. Terima kasih Bu Nur Aini telah berbagi cerita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *