Menanamlah

Nur Aini, Pembelajar dari Bangkalan

Sejauh mata memandang persawahan yang menghijau bahkan ada yang agak menguning akan membuat hati kagum kepada yang telah menumbuhkannya dari sebulir padi. Padi terbentang luas akan terlihat rerumputan menyembul di sela-selanya. Padi yang tumbuh subur akan diiringi oleh rumput yang ikut merumput. Para petani berusaha untuk menghilangkan rumput yang tumbuh agar tidak mengganggu proses tumbuhnya padi. Bulir-bulir padi yang menjuntai menjadi harapan semua petani.

Dalam memandang kehidupan dapat dikelompokkan menjadi beberapa pandangan. Pertama, mereka yang berpikir bahwa hidup ini hanya sekali saja. Hidup di dunia setelah itu mati dan tidak akan hidup kembali. Orang – orang yang beranggapan seperti ini tidak peduli baik atau buruk yang dikerjakan. Bagi mereka hidup di dunia harus dinikmati untuk kesenangan saja. Kelompok kedua adalah yang hanya mengejar kehidupan dunia dengan melupakan kehidupan akheratnya. Kelompok ketiga adalah yang mencari kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan di akherat. Keseimbangan antara kebahagiaan kehidupan di dunia dan akherat. Kejarlah kehidupan akherat tapi jangan melpakan kehidupan dunia. Setelah sholat maka bertebaranlah di muka bumi (bekerja).

Kehidupan akherat diibaratkan sebagai tanaman padi sedangkan kehidupan dunia diibaratkan sebagai rumput. Tujuan hidup kita adalah bahagia di dunia dan akhirat. Jika menginginkan kebahagiaan di akhirat maka jangan tinggalkan kebahagiaan di dunia. “Pada saat menanam padi maka rumput juga akan tumbuh, namun jika menanam rumput maka padi tidak akan tumbuh”. Ini adalah ungkapan yang menggambarkan jika tujuan hidup kita akherat maka kebahagiaan hidup di dunia juga akan didapatkan. Sebaliknya jika yang ingin diraih hanya kesenangan dunia dengan mengesampingkan akherat maka ia akan susah hidupnya di akherat kelak.

Dunia diibaratkan sebagai sawah yang siap untuk ditanam. Tanaman yang kita tanam pasti akan memberikan kesenangan bagi yang menanam. Orang yang percaya  akan ada kehidupan setelah kehidupan dunia pasti akan mempersiapkan diri. Hidup di dunia diibaratkan singgah saat melakukan perjalanan jauh. Bekal yang dibawa untuk tujuan akhir dari sebuah perjalanan harus mencukupi. Bekal Iman dan amal sholeh yang akan memberikan kebahagiaan kelak di akherat. Mari tanami ladang kita dengan melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat yang dilandasi dengan keimanan.   

Burneh, 1292023

4 Comments

  1. Nice…. pelajaran hidup

  2. Ijo royo-royo menyejukkan hati dan pikiran

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *